Sabtu, 30 Desember 2017

TUGAS EKONOMI KOPERASI

BAB XII
12.1 MENGUBAH TANTANGAN YANG DIHADAPI KOPERASI MENJADI PELUANG
Yang kita tahu bahwa dengan adanya MEA 2015 Koperasi memiliki tantangan yang sangat banyak,  sebelum itu masri kita ketahui terlebih dahulu apa itu MEA. MEA adalah sebuah revolusi ekonomi ASEAN dimana menjadikan sebuah wilayah regional yang tidak memiliki batas untuk melakukan pergerakan barang dan jasa serta tenaga kerja yang didukung oleh modal baik domestik maupun asing. Indonesia sebagai negara anggota ASEAN yang ikut mensetujui pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) harus menghadapi berbagai tantangan dibidang ekonomi khususnya domestik.
Munculnya Masyrakat Ekonomi Asean seharusnya dapat menumbuhkan perekonomian di Indonesia secara umum, globalisasi tidak dapat di lawan karena semua orang akan selalu ingin maju. Jadi koperasi tidak bisa melawan, koperasi harus berjalan secara bersama-sama. Di Negara berkembang seperti Indonesia harusnya koperasi dapat berkembang untuk melawan ketidak pastian dan kejamnya dunia ekonomi pada saat ini. Karena koperasi merupakan salah satu lemabaga ekonomi rakyat yang menggerakan perekonomian rakyat dalam memacu kesejahteraan sosial masyarakat.
Peluang dengan adanya MEA 2015, antara lain :
·         Terbentuknya pasar untuk produk ekspor di Asean
·         Memudahkan untuk bisa mengakses modal investasi antar Negara Asean
·         Memudahkan memperoleh barang/jasa yang diproduksi diluar Negara kita
Tantangan yang dihadapi dengan adanya MEA 2015, antara lain :
·         Hilangnya pasar produk ekspor kita karena kalah bersaing karena harga dan kualitas produk kita kalah dibanding Negara lain di Asean
·         Semakin banyaknya produk impor di pasaran dalam negeri yang akan mematikan usaha di Negara kita, contohnya saja Koperasi yang semakin harus dapat bersaing
·         Masuknya SDM dari Negara lain yang mungkin lebih berkualitas, yang akan menggusur tenaga keja dalam negeri
Dengan semakin tingginya peluang Koperasi yang semakin banyak dan berjalan dengan baik di Indonesia. Banyak pula masalah/tantangan yang dihadapi oleh Koperasi di Indonesia memang masih belum terselesaikan, apalagi dengan munculnya MEA 2015 ini. Seperti diantaranya :
·         Lemahnya kelembagaan koperasi
·         Lemahnya modal internal koperasi
·         Kurangnya inovasi dalam bisnis koperasi dan lambannya pemanfaatan IT
·         Lemahnya kualitas SDM dan kurangnya profesionalisme di Koperasi
Setelah dilihat diatas, dengan semakin banyaknya masalah yang dihadapi oleh koperasi, maka koperasi harus melakukan peningkatan daya saing untukn menghadapi MEA 2015, yaitu dari segi organisasi koperasi itu sendiri, bisnis koperasinya, dan juga Sumber Daya Manusianya.
Jika dilihat dari Organisasi Koperasi itu bisa dilakukan diantaranya :
1.      Memperkuat idiologisasi koperasi pada anggota
2.      Penguatan kelembagaan koperasi sebagai entitas bisnis modern
3.      Membangun kultur kreatif, inovatif dan nilai tambah damlam kerangka meningkatkan daya saing koperasi
4.      Memperkuat jaringan kemitraan koperasi dengan stake holder
Jika dilihat dari segi Bisnis Koperasinya, diantaranya :
1.      Peningkatan modal sendiri berdasar skala ekonomi yang layak
2.      Penerapan IT
3.      Kemitraan dengan pelaku bisnis lain
Jika dilihat dari segi Sumber Daya Manusia nya,antaralain :
1.      Peningkatan kualitas SDM koperasi
2.      Pengembangan system kompensasi yang menarik
3.      Profesionalisasi manajemen
4.      Pengukuran kinerja SDM yang unggul
12.2  STRATEGI-STRATEGI PEMASARAN DAN STRATEGI DIBERBAGAI TINGKAT
Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah prinsip yang menyeluruh di mana manajemen pemasaran mengharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran mengharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan bisnis dalam pemasaran. strategi pemasaran dibagi menjadi empat jenis yaitu:
  1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pengguna.
  2. Merangsang kebutuhan primer dengan cara memperbesar tingkat pembelian.
  3. Merangsang kebutuhan selektif dengan memperhankan pelanggan yang sudah ada.
  4. Merangsang kebutuhan selektif dengan cara menjaring pelanggan baru
3 Tingkatan Strategi
1.                  Tingkat Korporasi adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pada orientasi nilai, value, lebih konseptual dan tersentralisasi.
2.                  Tingkat Bisnis adalah lebih banyak dilakukan pada level middle manajemen, cirinya jangka waktu relatif pendek, keputusan-keputusan di buat untuk menjebatani keputusan tingkat korporasi dan fungsional, beresiko rendah
3.                  Tingkat Fungsional adalah melibatkan masalah-masalah operasional yang berorientasi  pada aktivitas resiko rendah, biaya yang dibutuhkan rendah keputusan dibuat tergantung kepada ketersediaan SDM (Sumber Daya Manusi) dan Sumber Daya Perusahaan.
Tabel Ciri dan Tugas dan Tanggung Jawab dalam 3 tingkatan Strategi 
Keterangan
Ciri Level
Tugas dan Tanggung Jawab
Korporasi
1.      Berorientasi pada nilai
2.      Unsur fleksibilitas sangat tinggi
3.      Jangka waktu lebih panjang
4.      Perioritas pada pertumbuhan perusahaan
5.      Konseptual
6.      Tersentralisasi
1.      Mengembangkan rencana jangka panjang 3-5 tahun
2.      Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan serta non keuangan perusahaan
3.      Mempertahankan citra/emage perusahaan memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
4.      Menentukan jenis bisnis yang akan di masuki perusahaan
5.      Merumuskan strategi dan menentukan luas aktivitas dan area fungsional bisnis



Bisnis
1.      Resiko rendah
2.      Keuntungan rendah
3.      Setiap keputusan ada mediasi antara level korporasi dan fungsional
4.      Biaya rendah
5.      Membuat keputusan dan memberi pandangan antara lain tentang saluran distribusi, lokasi pasar, wilayah pabrik dan segmentasi pasar
1.      Menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di arena pasar produk yang terpilih
2.      Mengidentifikasi dan memastikan segmen pasar yang paling menjanjikan
Fungsional
1.      Jangka waktu pendek, kurang dari 1 tahun
2.      Beresiko rendah
3.      Keputusan diterapkan pada aktivitas yang sedang berjalan
4.      Keputusan melibatkan masalah operasional dan berorientasi pada aktivitas
1.      Menerapkan dan melaksanakan strategi perusahaan
2.      Mengembangkan tujuan tahunan serta strategi jangka pendek untuk bidang seperti produksi, operasi dll


12.3 ALTERNATIF KERANGKA KERJA MANAJEMEN PEMASARAN STRATEGIK BAIK KOPERASI MENUJU KINERJA YANG SUPERIOR
Kerangka Kerja Perumusan Strategi Komprehensif yaitu kerangka kerja yang dapat dapat mempermudah penyusun alternative – alternative berdasarkan informasi dasar yang diperoleh dari perusahaan. kerangka kerja perumusan tersebut terdiri dari tiga tahapan,dimana masing – masing tahapan memiliki teknik dan alat – alat analisis yang berbeda – beda. Adapun ketiga tahapan tersebut yaitu ; Tahap Input, Tahap Pencocokan dan Tahap Keputusan.
1.  Tahap I : Tahap Input
Tahap I dari kerangka kerja perumusan strategi terdiri dari Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ) atau Matriks EFE ( Eksternal Factor Evaluation ) analisa Analisa Lingkungan Internal dan Matriks Analisa Lingkungan Eksternal. Tahap ini meringkas informasi dasar yang dibutuhkan dalam perumusan strategi pada tahapan berikutnya
2.  Tahap II : Tahap Pencocokan
Tahapan ini fokus pada menciptakan alternative strategi yang layak dengan mencocokkan factor eksternal dan internal kunci. Tahap pencocokan kerangka kerja strategi ini terdiri dari tiga teknik, yaitu Matriks SWOT ( Strengths Opportunities Weakness Threats ), Matriks SPACE ( Strategic Position and Action Evaluation) dan Matriks Grand Strategy. Tahapan ini dikerjakan dengan cara mencocokkan peluang dan acaman dari faktor eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal guna menghasilkan alternative strategi yang efektif. Strategi yang menggunakan kekuatan guna memanfaatkan peluang dianggap sebagai strategi yang menyerang, sedangkan strategi yang menggunakan / memperbaiki kelemahan guna menghindari ancaman disebut sebagai strategi bertahan. 
3.  Tahap III : Tahap Keputusan 
Tahap keputusan merupakan tahap akhir dari kerangka penyusunan strategi. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakanlah teknik QSPM ( Quantitative Strategic Planning Matrix ) sebagai teknik tunggal untuk memutuskan pilihan strategi yang dipilih setelah melalui tahap input dan pencocokan sebelumnya. 

QSPM merupakan alat analisis yang digunakan untuk memutuskan strategi yang akan digunakan berdasarkan dari kemenarikan alternative-alternatif strategi yang ada. Perhitungan QSPM didasarkan kepada input dari bobot matriks internal ekternal, serta alaternatif strategi pada tahap pencocokan.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas 2 manajemen SDM

https://youtu.be/2qsoVW2fLhA