BAB XII
12.1 MENGUBAH TANTANGAN YANG DIHADAPI KOPERASI MENJADI PELUANG
Yang kita tahu bahwa dengan adanya
MEA 2015 Koperasi memiliki tantangan yang sangat banyak, sebelum itu masri kita ketahui terlebih
dahulu apa itu MEA. MEA adalah sebuah revolusi ekonomi ASEAN dimana menjadikan
sebuah wilayah regional yang tidak memiliki batas untuk melakukan pergerakan
barang dan jasa serta tenaga kerja yang didukung oleh modal baik domestik
maupun asing. Indonesia sebagai negara anggota ASEAN yang ikut mensetujui
pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) harus menghadapi berbagai tantangan
dibidang ekonomi khususnya domestik.
Munculnya Masyrakat Ekonomi Asean seharusnya dapat menumbuhkan perekonomian
di Indonesia secara umum, globalisasi tidak dapat di lawan karena semua orang
akan selalu ingin maju. Jadi koperasi tidak bisa melawan, koperasi harus
berjalan secara bersama-sama. Di Negara berkembang seperti Indonesia harusnya
koperasi dapat berkembang untuk melawan ketidak pastian dan kejamnya dunia
ekonomi pada saat ini. Karena koperasi merupakan salah satu lemabaga ekonomi
rakyat yang menggerakan perekonomian rakyat dalam memacu kesejahteraan sosial
masyarakat.
Peluang dengan adanya MEA 2015, antara lain :
·
Terbentuknya
pasar untuk produk ekspor di Asean
·
Memudahkan untuk
bisa mengakses modal investasi antar Negara Asean
·
Memudahkan
memperoleh barang/jasa yang diproduksi diluar Negara kita
Tantangan yang dihadapi dengan adanya MEA 2015, antara lain :
·
Hilangnya pasar
produk ekspor kita karena kalah bersaing karena harga dan kualitas produk kita kalah
dibanding Negara lain di Asean
·
Semakin
banyaknya produk impor di pasaran dalam negeri yang akan mematikan usaha di
Negara kita, contohnya saja Koperasi yang semakin harus dapat bersaing
·
Masuknya SDM
dari Negara lain yang mungkin lebih berkualitas, yang akan menggusur tenaga
keja dalam negeri
Dengan semakin tingginya peluang Koperasi yang semakin banyak dan berjalan
dengan baik di Indonesia. Banyak pula masalah/tantangan yang dihadapi oleh
Koperasi di Indonesia memang masih belum terselesaikan, apalagi dengan
munculnya MEA 2015 ini. Seperti diantaranya :
·
Lemahnya
kelembagaan koperasi
·
Lemahnya modal
internal koperasi
·
Kurangnya
inovasi dalam bisnis koperasi dan lambannya pemanfaatan IT
·
Lemahnya
kualitas SDM dan kurangnya profesionalisme di Koperasi
Setelah dilihat diatas, dengan semakin banyaknya masalah yang dihadapi oleh
koperasi, maka koperasi harus melakukan peningkatan daya saing untukn
menghadapi MEA 2015, yaitu dari segi organisasi koperasi itu sendiri, bisnis
koperasinya, dan juga Sumber Daya Manusianya.
Jika dilihat dari Organisasi Koperasi itu bisa dilakukan diantaranya :
1. Memperkuat idiologisasi koperasi pada anggota
2. Penguatan kelembagaan koperasi sebagai entitas
bisnis modern
3. Membangun kultur kreatif, inovatif dan nilai tambah
damlam kerangka meningkatkan daya saing koperasi
4. Memperkuat jaringan kemitraan koperasi dengan stake
holder
Jika dilihat dari segi Bisnis Koperasinya, diantaranya :
1. Peningkatan modal sendiri berdasar skala ekonomi
yang layak
2. Penerapan IT
3. Kemitraan dengan pelaku bisnis lain
Jika dilihat dari segi Sumber Daya Manusia nya,antaralain :
1. Peningkatan kualitas SDM koperasi
2. Pengembangan system kompensasi yang menarik
3. Profesionalisasi manajemen
4. Pengukuran kinerja SDM yang unggul
12.2 STRATEGI-STRATEGI PEMASARAN DAN STRATEGI DIBERBAGAI
TINGKAT
Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah prinsip yang menyeluruh di
mana manajemen pemasaran mengharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran
mengharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan bisnis dalam pemasaran.
strategi pemasaran dibagi menjadi empat jenis
yaitu:
- Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pengguna.
- Merangsang kebutuhan primer dengan cara memperbesar tingkat pembelian.
- Merangsang kebutuhan selektif dengan memperhankan pelanggan yang sudah
ada.
- Merangsang kebutuhan selektif dengan cara menjaring pelanggan baru
3 Tingkatan Strategi
1.
Tingkat
Korporasi adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pada orientasi nilai, value,
lebih konseptual dan tersentralisasi.
2.
Tingkat Bisnis
adalah lebih banyak dilakukan pada level middle manajemen, cirinya jangka waktu
relatif pendek, keputusan-keputusan di buat untuk menjebatani keputusan tingkat
korporasi dan fungsional, beresiko rendah
3.
Tingkat
Fungsional adalah melibatkan masalah-masalah operasional yang berorientasi
pada aktivitas resiko rendah, biaya yang dibutuhkan rendah keputusan dibuat
tergantung kepada ketersediaan SDM (Sumber Daya Manusi) dan Sumber Daya
Perusahaan.
Tabel Ciri dan Tugas dan Tanggung Jawab dalam 3 tingkatan Strategi
Keterangan
|
Ciri Level
|
Tugas dan Tanggung Jawab
|
Korporasi
|
1. Berorientasi
pada nilai
2. Unsur
fleksibilitas sangat tinggi
3. Jangka
waktu lebih panjang
4. Perioritas
pada pertumbuhan perusahaan
5. Konseptual
6. Tersentralisasi
|
1. Mengembangkan
rencana jangka panjang 3-5 tahun
2. Bertanggung
jawab terhadap kinerja keuangan serta non keuangan perusahaan
3. Mempertahankan
citra/emage perusahaan memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan
4. Menentukan
jenis bisnis yang akan di masuki perusahaan
5. Merumuskan
strategi dan menentukan luas aktivitas dan area fungsional bisnis
|
Bisnis
|
1. Resiko
rendah
2. Keuntungan
rendah
3. Setiap
keputusan ada mediasi antara level korporasi dan fungsional
4. Biaya
rendah
5. Membuat
keputusan dan memberi pandangan antara lain tentang saluran distribusi,
lokasi pasar, wilayah pabrik dan segmentasi pasar
|
1. Menentukan
bagaimana perusahaan akan bersaing di arena pasar produk yang terpilih
2. Mengidentifikasi
dan memastikan segmen pasar yang paling menjanjikan
|
Fungsional
|
1. Jangka
waktu pendek, kurang dari 1 tahun
2. Beresiko
rendah
3. Keputusan
diterapkan pada aktivitas yang sedang berjalan
4. Keputusan
melibatkan masalah operasional dan berorientasi pada aktivitas
|
1. Menerapkan
dan melaksanakan strategi perusahaan
2. Mengembangkan
tujuan tahunan serta strategi jangka pendek untuk bidang seperti produksi,
operasi dll
|
12.3 ALTERNATIF KERANGKA
KERJA MANAJEMEN PEMASARAN STRATEGIK BAIK
KOPERASI MENUJU KINERJA YANG SUPERIOR
Kerangka
Kerja Perumusan Strategi Komprehensif yaitu kerangka kerja yang dapat dapat
mempermudah penyusun alternative – alternative berdasarkan informasi dasar yang
diperoleh dari perusahaan. kerangka kerja perumusan tersebut terdiri dari tiga
tahapan,dimana masing – masing tahapan memiliki teknik dan alat – alat analisis
yang berbeda – beda. Adapun ketiga tahapan tersebut yaitu ; Tahap Input, Tahap
Pencocokan dan Tahap Keputusan.
1. Tahap
I : Tahap Input
Tahap
I dari kerangka kerja perumusan strategi terdiri dari Matriks IFE (
Internal Factor Evaluation ) atau Matriks EFE ( Eksternal
Factor Evaluation ) analisa Analisa Lingkungan Internal dan Matriks
Analisa Lingkungan Eksternal. Tahap ini meringkas informasi dasar yang
dibutuhkan dalam perumusan strategi pada tahapan berikutnya
2. Tahap
II : Tahap Pencocokan
Tahapan
ini fokus pada menciptakan alternative strategi yang layak dengan mencocokkan
factor eksternal dan internal kunci. Tahap pencocokan kerangka kerja strategi
ini terdiri dari tiga teknik, yaitu Matriks SWOT ( Strengths
Opportunities Weakness Threats ), Matriks SPACE ( Strategic
Position and Action Evaluation) dan Matriks Grand Strategy. Tahapan
ini dikerjakan dengan cara mencocokkan peluang dan acaman dari faktor eksternal
dengan kekuatan dan kelemahan internal guna menghasilkan alternative strategi
yang efektif. Strategi yang menggunakan kekuatan guna memanfaatkan peluang
dianggap sebagai strategi yang menyerang, sedangkan strategi yang menggunakan /
memperbaiki kelemahan guna menghindari ancaman disebut sebagai strategi
bertahan.
3. Tahap
III : Tahap Keputusan
Tahap
keputusan merupakan tahap akhir dari kerangka penyusunan strategi. Untuk
menyelesaikan tahapan ini digunakanlah teknik QSPM ( Quantitative
Strategic Planning Matrix ) sebagai teknik tunggal untuk memutuskan
pilihan strategi yang dipilih setelah melalui tahap input dan pencocokan
sebelumnya.
QSPM
merupakan alat analisis yang digunakan untuk memutuskan strategi yang akan digunakan
berdasarkan dari kemenarikan alternative-alternatif strategi yang ada.
Perhitungan QSPM didasarkan kepada input dari bobot matriks internal ekternal,
serta alaternatif strategi pada tahap pencocokan.
Sumber :
http://definisipengertian.net/pengertian-strategi-pemasaran-faktor-dan-macam-macamnya/ http://allaboutmanagemen.blogspot.co.id/2011/04/3-tingkatan-strategi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar