Kamis, 10 November 2016

PENGANTAR BISNIS

1.     A)   1. Teori tawar-menawar
     Penghitungan upah tenaga kerja dengan menggunakan konsep ini adalah menentukan upah berdasarkan hasil negosiasi antara karyawan sebagai penjual jasa tenaga dengan perusahaan yang bertindak sebagai pembeli jasa. Sehingga tingkat upah yang akan diterima olah kandidat pekerja ditentukan oleh bargain power dari si calon pekerja. Misalnya, anda merekrut tenaga finance. Calon karyawan meminta gaji sebesar Rp. 3.000.000,-.per bulan. Sementara anggaran anda hanya sebesar Rp. 2.500.000,- per bulan. Setelah proses tawar-menawar antara anda dengan calon karyawan, maka disepakati gaji yang akan diterima adalah Rp. 2.650.000,-. Di sini anda menentukan upah dengan menggunakan teori pasar.
2. Teori Standar Hidup
Berdasarkan teori ini, anda diwajibkan memberikan upah pekerja untuk bisa hidup dengan layak. Selain memberikan upah yang layak kepada si karyawan, anda juga harus menyediakan berbagai tunjangan seperti asuransi kesehatan, pendidikan, atau perumahan. Dengan fasilitas yang ‘wah’ ini tentu saja si karyawan dituntut harus mempunyai skill dan ketrampilan dengan kategori excellent. Biasanya perusahaan-perusahaan PMA dengan skala raksasa yang mampu menerapkan teori ini. Penentuan gaji dengan teori ini harus menghitung masing-masing item yang menjadi standar hidup si calon karyawan. Contohnya: anda mempunyai pabrik mainan anak dengan omset yang mencapai ratusan juta per bulan. Suatu ketika anda ingin membuat produk mainan edukasi yang belum ada di pasaran. Anda memutuskan untuk merekrut lulusan S1 Desain Produk yang bisa mendesain mainan yang anda inginkan. Anda tinggal menghitung komponen kelayakan hidupnya.
                  – Gaji pokok                 : Rp. 2.750.000
–Tunjangan                   : Rp. 300.000
– Uang makan               : Rp. 390.000 (Rp.15.000 x 26 hari)
– Transport                 :Rp. 260.000 (Rp. 10.000 x 26 hari)
–Uang Pulsa                 : Rp. 150.000
–Kesehatan                 : Rp. 300.000
Jadi total gaji yang harus anda berikan adalah Rp. 4.150.000,-.

    b)  *upah adalah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan/jasa yang telah dan akan dilakukan ber-fungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi, upah dinyatakan/dinilai dalam ben-tuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan serta dibayarkan atas dasar suatu perjan-jian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja.
            *kompensasi adalah harga untuk jasa yang diterima atau diberikan oleh orang lain bagi kepentingan seseorang atau Badan Hukum. Sedangkan menurut Dessler dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia jilid II (1998: 85) menyatakan kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karya-wan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu, dan kom-pensasi karyawan mempunyai dua komponen, pertama pemba-yaran keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, ko-misi, dan bonus, kedua pembayaran tidak langsung dalam ben-tuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang liburan yang dibayarkan perusahaan.


                    jadi, perbedaan antara upaqh dan konpensasi adalah upah itu wajib di berikan kepada karayawan karena untuk mengapresiasi sebuah bentuk usaha atau jasa yang di berikan kepada perusahaan. Sedangkan kompensasi itu diberikan jika perusahaan memiliki hasil lebih atau laba yang lebih dari target yang telah di upayakan oleh karyawan sebagai bentuk hadiah.

   2.)  a. Outsourcing adalah penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik. Dari pengertian tersebut, kita mendapatkan minimal dua hal yang musti dijelaskan, yaitu perusahaan outsourcing dan jenis pekerjaan yang umum di serahkan kepada tenaga dari luar tersebut.


    b.Motivation adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan.


       c. Deskripsi pekerjaan (job description) menurut para ahli atau pakar antara lain:
(1) Werther dan Davis (1989:123) memberikan definisi atau pengertian deskripsi pekerjaan (job description) dengan mengatakan sebagai berikut :” A written statement that explain the duties, working condition and other aspects of a specified job” , atau dalam terjemahan bebasnya dikatakan bahwa deskripsi pekerjaan (job description) adalah penyataan tertulis yang menjelaskan tugas-tugas, kondisi kerja dan aspek-aspek lainnya dari suatu jabatan tertentu.
 (2) Nitisemito (1992 : 19) memberikan definisi atau pengertian deskripsi pekerjaan (job description) sebagai penjelasan tentang suatu jabatan, tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenangnya dan sebagainya.
  (3) Flippo (1984:11) memberikan rincian bagian-bagian yang biasanya terdapat di dalam deskripsi pekerjaan (job description) yaitu:
              (a). Job identification (identifikasi pekerjaan).
              (b). Job summary (ringkasan pekerjaan).
              (c). Duties performed (tugas-tugas yang harus dilaksanakan).
              (d) Supervision given and received (pegawasan yang diberikan dan diterima).
              (e).Relation to other jobs (hubungan denga pekerjaan yang lain).
              (f). Machines, tools, materials (mesin, peralatan dan bahan).
              (g) Working condition (kondisi kerja).
              (h). Definitions of unusual terms (definisi dari istilah yang tidak biasa).
           (i). Comments that add to and clarify the above (penjelasan yang menambah dan memperjelas hal-hal di atas) .


     d. Separation(Pemutusan Hubungan Kerja )adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan perusahaan. apabila kita mendengar istilah PHK, yang biasa terlintas adalah pemecatan sepihak oleh pihak perusahaan karena kesalahan karyawan. Padahal, kalau kita tilik definisi di atas yang diambil dari UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan PHK dapat terjadi karena bermacam sebab. Intinya tidak persis sama dengan pengertian dipecat. Tergantung alasannya, PHK mungkin membutuhkan penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI) mungkin juga tidak. Meski begitu, dalam praktek tidak semua PHK yang butuh penetapan dilaporkan kepada instansi ketenagakerjaan, baik karena tidak perlu ada penetapan, PHK tidak berujung sengketa hukum, atau karena karyawan tidak mengetahui hak mereka.
Sebelum Pengadilan Hubungan Industrial berdiri pada 2006, perselisihan hubungan Industrial masih ditangani pemerintah lewat Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P) dan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D) serta Pengadilan Tata Usaha Negara.





  3.)   kegiatan dalam produksi yang memikirkan kelestarian lingkungan denagn penguranagn polusi adalah
        1. Penghematan Bahan Bakar
Perusahaan yang menerapkan green marketing harus menghemat bahan bakar, karena, apabila perusahaan menghemat bahan bakar, pemakaian bahan bakar akan berkurang dan akan menghemat cadangan sumber daya alam. Dan tidak terlalu banyak polusi yang di timbulkan.

       2. Penggunaan Bahan Baku yang Ramah Lingkungan
Bahan baku adalah satu hal yang penting dari suatu proses produksi, apabila bahan baku yang digunakan ramah lingkungan, akan semakin baik efeknya terhadap lingkungan.

 3.  Penggunaan Kemasan yang Ramah Lingkungan
Kemasan sebaiknya terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, lebih baik lagi apabila kemasan tersebut terbuat dari daur ulang produk atau produksi yang gagal, sehingga hal itu akan mengurangi pengeluaran dari perusahaan. Penggunaan kemasan yang dapat di daur ulang menjadi hal yang membuat konsumen tertarik untuk membeli, selain dapat di daur ulang, kemasan dapat dijadikan kompos, atau bisa berbaur dengan tanah agar tidak merusak lingkungan dan agar lebih mudah untuk mempergunakannya


4) Tindakan (action) untuk menjaga pesanan pelanggan itu dimulai dari
1.Mencatat pesanan pelanggan
2.Mencatat kebutuhan pelanggan
3.Menegaskan kembali kebutuhan pelanggan
4.Mewujudkan kebutuhan pelanggan
5.Menyatakan terima kasih dengan harapan pelanggan kembali.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, kelima hal tersebut dapat diuraikan sebagai seperti berikut ini.

a.Mencatat pesanan pelanggan
Langkah pertama yang dilakukan oleh pelanggan dalam membeli barang/jasa adalah dengan memesannya terlebih dahulu. Adanya pesanan dari pelanggan merupakan awal terjadinya transaksi jual-beli. Setiap pesanan yang diminta pelanggan harus segera dilayani dengan cara didengarkan dan dicatat. Kemudian mengecek kembali apakah ada perubahan jenis dan jumlah pesanan atau tidak, kapan jadwal atau waktu pengiriman barang.


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pelanggan dalam memesan barang/jasa yang dibutuhkan, yaitu:
1.Memesan barang/jasa secara langsung (datang di perusahaan)
2.Memesan barang/jasa dengan surat pesanan
3.Memesan barang/jasa dengan menggunakan sarana telekomunikasi, seperti telepon, telex, faksimili dan e-mail/internet.

Pesanan pelanggan harus segera dicatat oleh pelayan atau penjual, baik menggunakan buku nota penjualan maupun menceklist daftar barang. Seorang pelayan atau penjual harus cekatan dalam melakukan pencatatan pesanan pelanggan, agar tidak terjadi kekeliruan dalam hal jumlah maupun jenis barang/jasa yang dipesan oleh pelanggan.

b.Pencatatan kebutuhan pelanggan
Pencatatan kebutuhan pelanggan berbeda dengan pencatatan pesanan pelanggan. Pencatatan pesanan pelanggan hanya mencakup jenis, bentuk, model, jumlah dan harga barang. Sedangkan pencatatan kebutuhan pelanggan  menyangkut obyeknya, yaitu sifat dan tingkat konsumsi, kebiasaan, atau waktu kebutuhan. Pencatatan kebutuhan pelanggan berdasarkan berdasarkan ceklist merupakan tindakan yang dapat menggambarkan obyek ceklist, yaitu pencatatan kebutuhan pelanggan sebagai daftar pemeriksaan terhadap faktor-faktor yang diinginkan oleh pelanggan.
Obyek ceklist tersebut diantaranya sebagai berikut.

1.Sifat dan tingkat konsumsi
Sifat-sifat pelanggan yang perlu dicatat adalah apa saja pelayanan yang paling disukai oleh pelanggan. Tingkat konsumsi pelanggan yang harus dicatat adalah apakah pelanggan lebih menyukai barang tahan lama (durable goods) atau barang tidak tahan lama (non durable goods) atau apakah jumlah barang yang diinginkan pelanggan banyak atau tidak. Hal ini dilakukan agar penjual dapat menetapkan prioritas produk yang paling disukai oleh pelanggan.

2.Kebiasaan pelanggan
Kebiasaan pelanggan dalam membeli suatu barang/jasa perlu diperhatikan dan dicatat. Oleh karena itu pelayan atau penjual hendaknya mengetahui hal-hal berikut.
•Apa saja barang-barang yang dibutuhkan pelanggan
•Apa saja yang diperhatikan oleh pelanggan dalam membeli barang
•Apakah pelanggan membutuhkan atau menginginkan barang yang bersifat khusus (merek, kualitas, antik dan sebagainya)

3.Waktu kebutuhan pelanggan
Waktu kebutuhan pelanggan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dan dicatat oleh penjual. Dalam hal ini penjual perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
•Pada waktu kapan pelanggan memperbaiki atau mengganti barang yang dibutuhkannya, apakah harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.
•Kapan pelanggan mengkonsumsi barang tertentu, apakah pada awal bulan/tahun, akhir bulan/tahun, ataukah pada hari-hari besar tertentu.

Berdasarkan konsep tindakan, penggunaan system ceklist dapat mewujudkan akurasi pelayanan, yaitu melayani kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat, dan akurat. Suatu pelayanan dikatakan akurat jika pelayan atau penjual dapat menghindari kekeliruan, seperti salah mencatat, salah menentukan harga, dan salah dalam penyerahan barang.

c.Penegasan kembali kebutuhan pelanggan
Setiap pesanan yang diminta atau dibutuhkan pelanggan harus diperhatikan dan dicatat. Catatan tersebut kemudian dicek dan ditegaskan kembali kepada pelanggan apakah barang-barang yang dipesan jumlah dan jenisnya tidak berubah, kapan waktu pengiriman barang akan dilakukan, dan bagaimana cara pembayarannya. Untuk menghindari kekeliruan pelayan atau penjual hendaknya menegaskan kembali semua kebutuhan pelanggan dan melakukan pengecekan atas hal-hal sebagai berikut.
•    Mengecek keadaan barang
•    Cara pengiriman barang
•    Cara pembayaran
•    Alat dan tempat pembayaran
•    Ongkos angkut barang yang dipesan
•    Pembungkusan atau pengepakan barang

d.Mewujudkan kebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelanggan akan terwujud apabila pelayan atau penjual telah menerapkan prinsip pelayanan prima. Kepuasan pelanggan merupakan refleksi dari terpenuhinya harapan dan kebutuhannya. Oleh karena ituperusahaan bisnis atau penjual dalam mewujudkan kepuasan pelanggan perlu meningkatkan kualitas pelayanannya. Peningkatan kualitas pelayanan antara lain dengan melakukan pendekatan kaize. Kaizen berasal dari bahasa Jepang, yaitu kai dan zen. Kai artinya perubahan dan zen artinya baik. Jadi, Kaizen dapat diartikan sebagai suatu pedoman untuk melakukan perubahan pelayanan agar menjadi lebih baik.

Prinsip-prinsip pendekatan Kaizen menurut Vincent Gaspersz adalah sebagai berikut.
•    Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
•    Tidak bolae ada satu hari pun yang lewat tanpa peningkatan.
•    Masalah yang timbul merupakan suatu kesempatan untuk melakukan perbaikan.
•    Menghargai perbaikan dan peningkatan walaupun kecil.
•    Perbaikan dan peningkatan tidak harus memerlukan investasi yang besar.

Dalam usaha memperbaiki kualitas pelayanan, perusahaan atau penjual perlu memperhatikan kekuatan dan kelemahan suatu konsep pelayanan. Kekuatan pelayanan, antara lain berupa cara kerja yang terorganisir, profesional, dan sistematis; hubungan kerja konstruktif, baik vertical maupun horizontal; penyediaan pelayanan sesuai dengan kebutuhan; dan komunikasi yang terjalin baik antara perusahaan atau penjual dan pelanggan. Kelemahan pelayanan antara lain disebabkan tidak adanya umpan balik (feed back), birokrasi yang terlalu rumit (complicated), kurangnya pengetahuan tentang pelayanan yang baik, kurangnya jalinan komunikasi yang baik, kurangnya keterampilan dari pelayan atau penjual, dan tidak adanya tindakan untuk promosi.

e.Mengucapkan terima kasih dengan harapan pelanggan kembali
Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang telah membeli barang/jasa sangatlah penting agar mereka kembali berbelanja. Prinsip ini merupakan bagian dari pelaksanaan pelayanan prima menurut konsep tindakan. Pelayan atau penjual harus berusaha untuk selalu mengahargai pelanggan dan melayaninya sampai selesai transaksi jual-beli. Tindakan pelanggan yang profesional dalam menutup transaksi jual beli adalah dengan mengucapkan terima kasih kepada pelanggan. Pernyataan terima kasih kepada pelanggan tidak hanya diungkapkan melalui kata-kata, tetapi dapat pula dengan memberikan bonus atau diskon. Pernyataan terima kasih kepada pelanggan eksternal tetap biasanya diberikan setiap tahun, misalnya bingkisan lebaran atau bingkisan hari raya yang lain.

Untuk mengetahui penilaian pelanggan atas kualitas barang dan kualitas pelayanan, maka penjual atau perusahaan dapat mengedarkan suatu angket penilaian. Angket diberikan ketika pelayan atau penjual sedang mengucapkan pernyataan terima kasih,kepada pelanggan.




Rabu, 09 November 2016

PENGANTAR BISNIS


1.a) Marketing mix merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsure program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar strategi pemasaran yang ditetapkan dapat berjalan sukses.
Marketing mix pada produk barang yang kita kenal selama ini berbeda dengan produk jasa. Marketing mix pada produk jasa mencakup 4P (Product, Price, Place, Promotion). Sedangkan untuk jasa keempat hal tersebut dirasa masih kurang mencukupi. Untuk produk jasa ditambah lagi 3 unsur yaitu People, Process, Physical Environment. Semua unsure-unsur ini saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan.
   b) 7 P itu :
1. Product
  Merupakan bentuk penawaran yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
   Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan. 
   Pengembangan suatu produk harus didasari oleh pertimbangan adanya pembagian produk sebagai berikut :
        a. Produk Inti (Core Product).
Dalam hal ini harus diketahui apa sebenarnya yang dibutuhkan konsumen. Setiap produk tentu punya manfaat dan cirri-ciri tertentu. Penjual harus dapat menjual manfaat tersebut.
        b. Produk Berwujud (Tangible Product).
Perusahaan harus berusaha merubah produk inti menjadi produk berwujud.
        c. Produk Tambahan (Argumented Product)
Perusahaan harus dapat menawarkan manfaat dan pelayanan tambahan.

2. Price
   Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
  Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan.
   Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga :
a. Harga produk sejenis atau produk pengganti dari para pesaing.
b. Kemampuan membeli dari masyarakat.
c. Jangka waktu perputaran dana.
d. Peraturan pemerintah.

3. Place
    Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
    Saluran distribusi yang dapat dipilih :
a. Penjual langsung
b. Agen
c. Waralaba

4. Promotion
   Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.

5. People
     Jenis kualitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa. Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.
     Dalam hal ini dibagi menjadi 2 aspek:
1. Service personal: orang-orang yang melakukan produksi dan operasional dalam organisasi jasa
2. Customer (hubungan diantara pelanggan)à persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa tersebut dibentuk dan dipengaruhi oleh pelanggan lainnya.

6. Process
   Elemen ini merupakan suatu usaha perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.

7. Physical Environmet
       Unsur-unsur yang termasuk dalam phsyical evidence adalah lingkungan fisik dan fasilitas-fasilitas lainnyayang menunjang untuk menyediakan jasa tersebut yang dapat mempengaruhi penilaian pelanggan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.



c)  Menurut saya, marketing mix itu untuk semua barang, karena marketing mix ini digunakan oleh sebuah perusahaan untuk yang namanya promosi atau mengenalkan produk kepada konsumen dan perusahaan dapat mendapatkan pencapaian yang di inginkan.
       
   2.  Perusahaan yang mampu bertahan dan berkembang adalah perusahaan yang mengacu kepada strategi orientas pasar. Orientasi pasar merupakan suatu keharusan, jadikanlah orientasi pasar sebagai budaya pada perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan terciptanya : kinerja bisnis yang tinggi, nilai pelanggan yang superior, profitabilitas jangka panjang dan keunggulan daya saing perusahaan.

     Contoh dari perusahaan yang menggunakan orientasi pasar adalah carrefour.

     Manfaatnya untuk produsen dalam jangka panjang adalah mencapai kesuksesaan yang bahkan dapat membuat perusahaan lebih unggul dari perusahaan lain, mendapatkan kepercayaan lebih dari masyarakat.


        Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Barang adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan

Pendapat saya mengapa masalah harga dapat memberikan dorongan bagi produsen untuk membuat barang, dan pengaruh harga bagi konsumen dalam melakukan pembelian adalah dengan diketahuinya faktor harga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian barang, maka hal ini mencerminkan bahwa faktor harga merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pembelian suatu barang. Bertitik tolak dari dari hasil tersebut, pengusaha hendaknya dalam menaikkan harga, harus sangat dipertimbangkan akibatnya, karena adanya persaingan ketat antara pengusaha- pengusaha yang lain.


pengantar binis

 1. Menurut pendapat saya tentang fungsi akuntan dalam manajemen perusahaan adalah sebagai berikut :

Akuntan dalam menejemen berfungsi sebagai orang yang menyediakan laporan keuangan perusahaan yang di laporkan pada manajer. Dan dengan laporan keuangan tersebut manajer dapat memebuat keputusan / kebijakan untuk kemajuan perusahaan. Akuntan ini mencatat semua transakasi-transaksi yang keluar ataupun masuk dalam perusahaan secara harian yang dimana informasi keuangan berikutnya diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. 

 2. Makna yang didapat dari persamaan akuntansi itu adalah untuk kita sebagai seorang akuntan dan juga pemilik perusaan taupun semua yang terlibat dalam perusahaan adalah untuk mengetahui berapa biaya yang telah di gunakan dan yang telah di belanjakan dalam satu periode akuntansi dan untuk kita dapat melihat perubhan kekayaan yang di dapat perusahaan dalam  setiap terjadi transaksi.

 3. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut :
1.     Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
2.    Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
3.    Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.
Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :
Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek  x 100%
Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.
2.    Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :
Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva /    jumlah seluruh utang     x 100% 
Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.
3.    Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
4.    Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan.
Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak /  jumlah modal perusahaan  x 100%


1.     Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan.
Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri     x 100%

 4.  Ruang Lingkup Manajemen Keuangan atau Pembelanjaan terdiri dari:
         1)   Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.
         2)   Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
        3)   Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.



sumber :

  




    Tugas 2 manajemen SDM

    https://youtu.be/2qsoVW2fLhA